Sabtu, 05 Maret 2011

Ilmu Sosial Budaya Dasar


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Keinginan untuk memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa merupakan dorongan yang logis bagi dosen tatkala memerankan dirinya sebagai pengajar, dia akan semaksimal mungkin agar setiap ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat tersampaikan kepada mahasiswa dalam waktu singkat, tentu cara yang paling mudah adalah menggunakan seluruh waktu pertemuan kelas untuk menceramahkan materi serta meminta mahasiswa untuk siap menerima berbagai informasi yang disampaikan agar ilmu pengetahuannya bertambah.[1]
Upaya untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidkan, mendorong UNESCO (1988) mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu :(1) learning to know (pembelajaran untuk tahu); (2) learning to do (pembelajaran untuk berbuat); (3) learning to be (pembelajaran untuk membangun jati diri); (4) learning to live together (pembelajaran unutk hidup bersama secara harmonis).[2]
Di zaman era globalisasi ini banyak masalah yang berkaitan erat dengan sosial  dan budaya, yang sampai detik ini belum ada satu keputusan bersama yang yang dapat diterima oleh khalayak ramai, namun itu bukan sesuatu yang harus kita perdebatkan. Hal-hal tentang sosial dan budaya dapat ditemukan baik itu dalam pendidikan maupaun dalam masyarakat umum. Maka bertolak dari hal tersebut maka pada hari ini kita ingin membahas tentang masalah ilmu sosial dan budaya dasar yang berhubungan dengan kehidupan kita, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi segenap kawan-kawan yang membacanya.

1.2. Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah :
A. Apa pengertian dari ISBD?
B. Apa sajakah Hakikat dan ruang lingkup ISBD ?
C. Mengapa ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum?
D. Mengapa ISBD sebagai alternatif pemecahan masalah?

1.3. Tujuan penulisan

Berdasarkan analisis rumusan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

A. Mengetahui Pengertian ISBD.
B. Mengetahui Hakikat dan ruang lingkup ISBD.
C. ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum.
D. Mengetahui alasan ISBD dijadikan alternatif pemecahan masalah.

1.4. Manfaat penulisan
A.    Mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap masalah budaya.
B.     Memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial untukmenumbuhkan kepekaan sosial.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat dan ruang lingkup ISBD

Sebelum kita membahas lebih dalam tentang ilmu social budaya dasar kita harus mengetahui lebih dahulu apa arti dari ISBD tersebut, agar tidak terjadi kesalah pahaman di antara kita bersama.
Sejak semula muncul ilmu sosial dasar(basic social studies) dan ilmu budaya dasar (basic humanities) sekitar  tahun 1970-an dilatar belakangi oleh pemikiran untuk mendekatkan berbagai disiplin ilmu, sehingga mendorong mahasiswa untuk melihat pemasalahan dalam masyarakat secara interdisipliner.[3]
Ilmu Budaya Dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalam pengetahuan budaya.[4]
Adapun tujuan dari ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut :
1.      Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap kepekaan lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama kepentingan profesi mereka.
2.      Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusian dan budaya.
3.      Sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara, serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing dikehendaki agar mereka jangan jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat.

Program studi General Education di Amerika telah dikolaborasi para ahli pendidikan di Indonesia menjadi sebuah studi atau mata kuliah MKDU (istilah dulu). Kelompok mata kuliah pertama memaut mata kuliah pendidikan Pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewiraan nasional, kelompok kedua memuat mata kuliah ISBD, IBD dan IAD. Kedua kelompok tersebut kini menjadi MPK dan MBB
Selanjutnya, Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep,teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, yaitu : sejarah, ekonomi, geografi, sosial/sosiologi, antropologi, psikologi sosial.[5]
Secara khusus ilmu sosial dasar bertujuan membina mahasiswa agar :
a.       Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b.      Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menangggulanginya.
c.       Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d.      Memahami jalan pikiran para ahli bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dangan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar disatukan menjadi ISBD yaitu Ilmu Sosial Budaya Dasar, dalam proses pembelajaran ISBD menggunakan pendekatan struktural, yaitu beberapa disiplin ilmu sosial atau disiplin ilmu budaya digunakan sebagai alat untuk mengkaji masalah, tetapi sistematika salah satu struktur disiplin tertentu masih terlihat dominan sebagai pisau analisisnya, karena masalah yang dikaji sangat erat dan banyak kaitannya dengan disiplin tertentu (misalnya korupsi erat kaitannya dengan ilmu hukum, kemiskinan dengan ilmu ekonomi, banjir dengan ilmu geografi dan lain-lain sebagainya).[6]
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan di atas, ada dua masalah yang dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, kedua masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanites), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antara bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.      Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beranekan ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.[7]
Tim Ilmu Budaya Dasar  (IBD) dari konsorsium sudah berusaha mengadakan pembagian masalah-masalah tersebut secara fleksibel. Pada tahun 1972 misalnya, masalah-masalah tersebut dibagi menjadi 10 tema atau 10 topik, yaitu :
1.      Manusia dan pandangan hidup.
2.      Manusia dan asuhan.
3.      Manusia dan tanggung jawab.
4.      Manusia dan cinta kasih.
5.      Manusia dan kegelisahan.
6.      Manusia dan derita (pederitaan).
7.      Manusia dan harapan.
8.      Manusia dan ketulusan.
9.      Manusia dan pengabdian.
10.  Manusia dan keadilan.
Pada tahun 1973, tim IBD membagi masalah-masalah tersebut menjadi 15 tema atau topik, yang disusun sesuai dengan “lingkungan hidup manusia”, yaitu :
1.      Kelahiran.
2.      Kebahagian dan humor.
3.      Cinta kasih dan keterbukaan.
4.      Kedirian manusia dan perkelaminan.
5.      Pengeluaran, pemanfaatan, dan penaklukan alam.
6.      Keindahan dan khayalan.
7.      Kekuatan dan kehormatan.
8.      Kedakuan, pemberontakan, dan perbudakan.
9.      Penderitaan.
10.  Keadilan dan hak.
11.  Kebebasan.
12.  Kebijaksanaan dan pandangan hidup.
13.  Kerinduan ilahi.
14.  Iman dan kesucian.
15.  Kematian.
Kemudian pada tahun 1978. Tim IBD menyusun kembali masalah-masalah tersebut menjadi 7 topik, yaitu:
1.      Keadilan.
2.      Tanggung jawab.
3.      Cinta kasih.
4.      Pengabdian.
5.      Harapan.
6.      Kegelisahan.
7.      Penderitaan.


Dan pada tahun 1980 tim IBD merumuskan menjadi 8 topik:
1.      Pandangan hidup.
2.      Keindahan
3.      cinta kasih.
4.      Tanggung jawab dan pengbdian.
5.      Keadilan.
6.      Kegelisahan.
7.      Penderitaan.
8.      Harapan.
Akhirnya, pada tahun 1982 konsorsium menurunkan rumusan terbaru sebagai berikut :
Mata kuliah ilmu budaya dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah budaya.[8]

2.2 ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum
ISBD adalah mata kuliah umum. ISBD merupakan singkatan dari Ilmu Sosial Budaya Dasar, mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi dasar dari semua mata kuliah.
Kita telah mengetahui bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata, material dan spiritual berdasarkan pancasila. Bahwa hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan  manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.[9]
Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, ilmu budaya dasar(IBD) perlu bagi setiap mahasiswa, sehingga perlu mempelajarinya. Karena itu IBD kemudian dimasukkan kedalam salah satu Mata Kuliah Dasar Umum(MKDU),yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa di perguruan tinggi. Ilmu Budaya Dasar adalah mata kuliah wajib di perguruan tinggi adalah terjemahan istilah basic humanites atau pendidikan humaniora. Humaniora dalam bahasa latin berarti manusiawi. Humaniora ini menyajikan bahan pendidikan yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia menjdi lebih manusiawi.
Adapun sumbangan humaniora kepada proses pendidikan menurut beliau ada tiga, yang dengan pengamatan singkatnya adalah sebagai berikut :
1.      Menyatuderapkan pengembangan pikiran (rasio) dengan hati (rasa).
2.      Memperkenalkan kepada anak didik pada nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan abadi.
3.      Mengerjasamakan pendidik dengan anak didik serta teori dan praktek.
MKDU yang sekarang diberikan di perguruan tinggi pada umumnya terdiri 6 mata kuliah, yaitu :
1.      Agama.
2.      Pancasila.
3.      Kewiraan.
4.      Ilmu Budaya Dasar (IBD).
5.      Ilmu Sosial Dasar (ISD).
6.      Ilmu Alamiah Dasar (IAD).
Adapun tujuan MKDU adalah untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang memiliki kualitas (bukan kuantitas) sebagai berikut :
a.       Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tingg, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan.
b.      Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertindak dan bersikap sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
c.       Memiliki wawasan komprehesif dan pendekatan integral di dalam menghadapi permasalahn kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan maupun pertahanan keamanan.
d.      Memiliki wawasan kebudayaan yang luas tentang kehidupan bermasyrakat, dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya maupun lingkungan alamiah, dan sacara bersama-sama berperan serta di dalam pelestariannya.[10]
Maka dari uarain yang telah dipaparkan, maka ISBD salah satu mata kuliah sebagai program Pendidikan umum untuk mengembangkan kemampuan personal.

2.3 ISBD sebagai alternatif pemecahan masalah sosial budaya
Walaupun ilmu-ilmu sosial menjadikan masalah-masalah sosial sebagai ruang lingkup studinya masing-masing, namun pusat studinya bukan pada ,masalah-masalah sosial itu sendiri, melainkan pada usaha untuk memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing.[11]
Oleh karena itu, ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif. [12]
Setiap manusia memiliki masalah dan yang membedakan nya adalah volume dan jenis masalahnya. Manusia dapat dikatakan dewasa jika mampu menyikapi masalah – masalahnya.
Manusia memiliki masalah sosial, masalah sosial adalah suatu kondisi dimana terganggunya sebagian besar kehidupan masyarakat dan perlu dicari jalan pemecahannya.
Perkembangan budaya, budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal, moral, sopan, tata krama. Sedangkan daya adalah unsur perbuatan jasmani/ kekuatan/ kemampuan untuk cipta, rasa, karya, karsa. Jadi perkembangan budaya adalah perkembangan akal, moral, kesopanan , tata krama dalam perbuatan oleh manusia itu jasmani agar mampu menciptakan, merasakan, membuat karya yang mampu digunakan sendiri.
Maka, jika kita melihat dari tujuan dan fungsi dari pada ISBD tersebut diatas, maka bagi para mahasiswa yang telah mempelajarinya, di harapkan bisa menjadi alternatif  sebagai pemecahan masalah-masalah yang berkaitan erat dalam kehidupan kita baik itu tentang sosial maupun berkenaan dengan kebudayaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ø  Ilmu Budaya Dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalam pengetahuan budaya.
Ø  Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep,teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, yaitu : sejarah, ekonomi, geografi, sosial/sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Ø  MKDU yang sekarang diberikan di perguruan tinggi pada umumnya terdiri 6 mata kuliah, yaitu :
·         Agama.
·         Pancasila.
·         Kewiraan.
·         Ilmu Budaya Dasar (IBD).
·         Ilmu Sosial Dasar (ISD).
·         Ilmu Alamiah Dasar (IAD).

Ø  jika kita melihat dari tujuan dan fungsi dari pada ISBD tersebut diatas, maka bagi para mahasiswa yang telah mempelajarinya, di harapkan bisa menjadi alternatif  sebagai pemecahan masalah-masalah yang berkaitan erat dalam kehidupan kita baik itu tentang sosial maupun berkenaan dengan kebudayaan.



3.2  Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belumlah sempurna masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, maka untuk itu penulis mengharapkan kepada segenap pihak untuk memberikan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini agar kita semua menjadi mahasiswa yang berintelektual tinggi yang  dapat membangun negeri ini menjadi negeri yang baldatun thayyibatun  warabbul ghafur.  Amiiiin yaa rabbal ‘alamin…!!!!















DAFTAR PUSTAKA


Burhanudin Salam. 1997. Etika Sosial: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT            Rineka Cipta.

Drs. Joko tri Prasetyo. 2004. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dra. Elly M. Setiadi, M.Si. Dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP.

Drs. Djoko midagdho, Dkk. 2004. Ilmu budaya dasar. Jakarta; bumi Akasara.

Bertens, K. 1999. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.




[1] Dra. Elly M. Setiadi, M.Si. Dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Hal.1
[2] Ibid. hal. 2
[3] Dra. Elly M. Setiadi, M.Si. Dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP. Hal.11
[4] Drs. Joko tri Prasetyo. 2004. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.hal. 1
[5] Dra. Elly M. Setiadi, M.Si. Dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Hal.15
[6] Dra. Elly M. Setiadi, M.Si. Dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Hal.12
[7] Burhanudin Salam. 1997. Etika Sosial: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.hal.3
[8] Drs. Djoko midagdho, Dkk. 2004. Ilmu budaya dasar. Jakarta; bumi Akasara. Hal. 5

[9] Ibid. 10
[10] Drs. Djoko midagdho, Dkk. 2004. Ilmu budaya dasar. Jakarta; bumi Akasara. Hal. 13
[11] Drs. Joko tri Prasetyo. 2004. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.hal. 13
[12] Bertens, K. 1999. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.hal. 26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar